Saturday, November 22, 2008

PENGLIHATAN SEORANG IBU: TANAH ALUN-ALUN KERATON YOGYAKARTA TERBELAH-BELAH

Tanggal 21 Maret 2008, di saat yang hampir sama ketika saya mendapatkan penglihatan, seorang Ibu muda yang berada di Yogyakarta juga mendapatkan penglihatan.

Hari masih subuh ketika Ibu muda ini bangun dan bermain dengan bayinya. Jam menunjukkan kira-kira pukul 03.30 ketika Ibu ini tiba-tiba tidak sadarkan diri dan rohnya terbawa ke tempat lain.

Tiba-tiba saja dia melihat dirinya sudah berada di alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Dia berdiri berdekatan dengan dua pohon besar yang ditanam di situ. Lalu dia melihat ada angin sangat kencang seperti puting beliung bertiup dan mengangkat dua pohon itu dari akarnya dan menghempaskannya kembali ke tanah.

Ketika kedua pohon besar itu terbanting ke tanah, Ibu muda ini melihat kepanikan terjadi dan mendengar suara banyak orang meminta tolong. Orang-orang berlarian berusaha menyelamatkan diri. Suasana menjadi kacau. Dan, Ibu muda ini melihat tanah di tempat itu terbelah-belah…

Saat itu ada seorang Bapak yang berbicara, katanya: “Sudah ratusan tahun kedua pohon itu berdiri dan kedua pohon itu baik-baik saja. Baru sekarang kedua pohon itu bisa tumbang tercabut dari akarnya. Bukan manusia yang membuat ini terjadi, tapi Tuan yang punya tanah yang membuat ini.”

Kemudian Ibu muda ini melihat seakan-akan alun-alun Keraton dan kamar di mana dia bermain dengan bayinya seperti berada di tempat yang sama. Lalu, merasakan bahwa apa yang dilihatnya itu sungguh sangat nyata, Ibu muda ini berjalan mendekati jendela kamar dan membukanya. Dan, dia memeriksa keadaan di sekitarnya, apakah semuanya baik-baik saja.

Sampai malam hari Ibu muda ini terus waspada dan berjaga-jaga. Keluarga mereka terus bertekun dalam doa. Penglihatan yang dialaminya itu dirasakannya sungguh sangat nyata. Hari itu juga, Ibu muda ini dan suaminya menghubungi saya dan menceritakan penglihatan yang dialami waktu hari masih subuh.

Keluarga ini terus waspada, berjaga-jaga, dan berdoa, karena sekalipun bencana sinkhole belum terjadi pada pertengahan November, namun tanda-tandanya terus diberikan Tuhan. Ini artinya apa? Bencana itu bukannya sudah terlewati, tetapi pasti akan tergenapi, dalam waktu yang sudah ditentukan Tuhan. Tanda-tanda terus diberikan-Nya agar orang-orang terus bertobat, waspada, berjaga-jaga, dan berdoa. Dan, kita sebagai umat yang percaya pada keselamatan di dalam Nama Tuhan Yesus, kita boleh berharap bahwa bencana apa pun yang akan menimpa, Tuhan Yesus akan menyertai dan menyelamatkan kita dalam lautan pengampunan dan belas kasihan-Nya yang tiada tara.

Jangan menunggu hari bencana tiba baru kita bertobat dan memanggil “Tuhan…! Tuhan…!” Tapi, dari sekarang juga marilah kita bertobat dengan sungguh-sungguh; tinggalkanlah sikap yang menduakan Tuhan dengan segala macam tindakan perdukunan dan ritual-ritual okultisme. Kembalilah kepada ALLAH dan mohonkanlah Kerahiman Yesus untuk melindungi dan menyelamatkan kita semuanya. Mintalah juga Bunda Maria untuk terus mendoakan kita. Semoga…